Kendal – Fashion pada masa kini menjadi yang paling utama dalam segala bidang. Hal tersebut menjadikan designer berlomba-lomba menunjukkan kreativitasnya dalam membuat model dengan motif yang unik. Tak hanya dengan lukisan warna atau payet saja. Namun, bahan dedaunan dan bunga juga dapat dibuat menjadi sebuah motif yang indah yang mana bahan tersebut berasal dari alam dan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia.
Sebagai bentuk nilai tambah dalam budaya lokal yang ramah lingkungan, Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas PGRI Semarang Desa Rowosari melakukan sosialisasi pelatihan pembuatan totebag ecoprint di Desa Rowosari, Kab. Kendal. Acara ini diikuti oleh 20 anak yang ada di Desa Rowosari. Kegiatan pelatihan ini diadakan pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2023 di Posko Mahasiswa KKN Kelompok 108 Desa Rowosari, berlangsung dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Pelatihan tersebut dilaksanakan berdasarkan hasil observasi mahasiswa KKN yang menemukan permasalahan yaitu kurangnya pemanfaatan daun dan bunga sebagai bahan baku untuk menciptakan produk yang bernilai jual yang ramah lingkungan. Tidak hanya itu, agenda ini dilaksanakan guna untuk meningkatkan kreativitas anak-anak dalam pembuatan motif pada totebag dengan teknik ecoprint.
Ecoprint merupakan teknik memberi warna dan motif pada kain, kulit atau bahan lainnya dengan menggunakan bahan alami. Bahan alami yang umum digunakan dalam ecoprint biasanya berasal dari tanaman yang meliputi beragam jenis daun, bunga, atau bagian tanaman lainnya yang memiliki corak dan warna yang khas. Totebag ecoprint adalah totebag yang dihiasi dengan corak cantik yang dihasilkan dari daun, bunga, dan bahan-bahan alami lainnya. Totebag ini tidak hanya memiliki keindahan visual yang menawan, tetapi juga menjadi simbol akan keanekaragaman alam dan pentingnya melestarikan lingkungan.
Terdapat dua metode dalam pembuatan ecoprint, yaitu metode iron blanket dan metode pounding. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa KKN dan anak-anak Dusun Kesatriyan menggunakan metode pounding dalam pembuatan ecoprint pada media totebag dikarenakan metode ini lebih mudah untuk dilakukan. Metode pounding yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara memukulkan daun atau bunga ke atas totebag menggunakan palu. Palu dipukulkan pada daun yang telah diletakkan di atas totebag yang ditutup dengan plastik untuk mengekstrak pigmen warna. Teknik memukul dimulai dari pinggir daun kemudian mengikuti alur.
Anak-anak sangat antusias dan senang dalam proses pembuatan totebag ecoprint ini. Mereka membuatnya dengan memilih dedaunan dan bunga yang mereka inginkan sesuka hati. Fajar Hidayatullah selaku penanggungjawab kegiatan ini berharap dengan adanya kegiatan totebag ecoprint ini, dapat menambah pengetahuan anak-anak Desa Rowosari bahwa dedaunan dan bunga yang awalnya dianggap biasa saja ternyata bisa menghasilkan pigmen warna yang mana pigmen warna tersebut dapat digunakan untuk membuat motif yang indah pada totebag sehingga meciptakan produk totebag yang bernilai jual tinggi.
“Semoga dengan adanya kegiatan totebag ecoprint ini, dapat menambah pengetahuan anak-anak bahwa dedaunan dan bunga yang awalnya dianggap biasa saja ternyata bisa menghasilkan pigmen warna yang mana pigmen warna tersebut dapat digunakan untuk membuat motif yang indah pada totebag sehingga meciptakan produk totebag yang bernilai jual tinggi yang ramah lingkungan” pungkasnya.
Dipost : 06 Maret 2024 | Dilihat : 403
Share :